Menjadi
perempuan bagiku adalah karunia sekaligus perenungan. Sebab warna dunianya
lebih bergradasi dibanding dunia kaum adam. Konflik-konflik dalam menjalani
peran kodratnya lebih variatif dan unik.
Ujian bagi perempuan terasa lebih berwarna karena ia
senantiasa harus memilih, akankah menjadi perhiasan dunia yang kemilau karena imannya. ataukah akan menjadi sebilah pedang yang kan menyayat dunia. Sekali lagi perempuan adalah unik. Dan bagaimanapun
hitam putihya dunia perempuan tak terlepas dari peran lingkungannya.
Jika ia telah seorang istri, ia tidak
terlepas dari pengaruh suaminya. Maka memilih suami yang tepat dan layak sebagai imam adalah suatu keharusan
yang tidak mudah.
Jika ia masih seorang gadis, ia akan mudah
terpengaruh lingkungan pergaulannya. Maka memilah pergaulan yang mampu menjaga hijabnya pun bukan perkara
enteng.
Jika ia seorang enterpreneur. ia akan gampang
terpengaruh lingkungan kerjanya. Maka memilih lingkungan kerja yang mampu mendukung aktivitas keagamaannya, juga
tidak mudah
Sebab
itu, menuju cita-cita “Mar’ah Sholikhah” bukanlah hal yang mudah semudah membalikkan telapak tangan. Ia perlu
perjuangan yang maha berat dan pengorbanan yang tidak sedikit.
Jika seluruh wanita seperti yang
diceritakan, maka wanita akan lebih utama dari pria. Karena wanita menjadi
feminim bukanlah hal yang memalukan bagi matahari. Seperti halnya menjadi
maskulin bukan sebuah kehormatan bagi bulan sabit
“Selalu periksa keadaan
batinmu menggunakan sang Raja dari hatimu”.
Karena,
“Tembaga tidak pernah mengetahui dirinya tembaga, sebelum
ia berubah menjadi emas”.
jadilah kokoh wahai sahabat wanitaku, dan berbanggalah terhadap kodratmu dengan cara menjaga kilau emasmu. smoga kita semua masuk golongan muslimah sejati yang mampu mencapai derajat "Mar'atus sholikhah"
Melalui forum ini saya mencoba membagikan untaian nasehat yang pernah saya terima pada akhir tahun 2008, ketika saya lagi dirundung masalah. Dan masalah itu melibatkan ancaman rusakknya hubungan baik yang saya jalin dengan seorang teman. Alhamdulillah....saya bersyukur bahwa persahabatan saya dengan seseorang itu tidak jadi remuk lantah. Bahkan kami masih berkomunikasi hingga detik ini, walaupun kami terpisah jarak dan ruang. Wallahu a'lam bisshoaf......Alloh lah yang menentukan semua takdir. berikut nasehat yang saya terima....semoga bermanfaat.
Bismillah
Assala..mu'alaikum
warohmatullohi wabaroka..tuh
-->
Saudariku hidup ini
memang indah dan berwarna kadang ada tangis, canda, tawa, senang, sedih, duka dan
lain sebagainya yang itu merupakan sunnatulloh yang telah ditakdirkan kepada
kita.begitupun pertemanan dan persahabatan tidak selalu lurus bagai jalan bebas
hambatan kadang ada duri yang menghalangi bahtera persahabatan. Sahabat memang
sangat unik, kadang disaat kita dekat dengan mereka kita kurang memperdulikan
dan acuh kepadanya, namun jika kita jauh dari mereka hati ini seakan gundah
gulana. Rasanya sangat kangen bersama mereka dan yang teringat hanya masa-masa
indah yang dahulu pernah dilalui bersama.
Tidak selamanya teman
atau sahabat akan selalu bersama karena setiap ada pertemuan pasti ada
perpisahan. Dan masing masing akan menjalani kemana garis hidupnya ditakdirkan
dan kapan perpisahan itu benar-benar untuk jangka waktu yang sangat lama yaitu "
kematian" kita semua tidak tahu hanya Alloh lah yang tahu semua itu
Pada hari ini aku ingin
menasihati saudariku, teman ana sekarang dan dulu di UNS. Persahabatan bagaikan
bahtera yang berlayar di atas lautan, dimana bagian-bagian dari bahtera itu
harus saling bekerja sama satu sama lain agar bahtera dapat berlayar sampai di
tujuan yang akan dicapai. Ketika ada badai menerpa seharusnya satu sama lain
saling bahu-membahu melawan badai tersebut. Ketika ada bagian bagian yang rusak
hendaknya saling memperbaiki satu sama lainya. Begitu pula pertemanan
jika salah satu diantara mereka ada yang mengalami kesusahan hendaknya yang satunya
menghibur. Jika yang lain sedang dirundung masalah hendaknya yang lain
memberi sumbangsih solusi bagi penyelesaian masalah yang sedang dihadapinya.
Sahabatku tidak ada
masalah tanpa sebab. Jika kita terkena suatu musibah, hal itu bisa jadi Alloh
telah menghukum kita karena kemaksiatan yang telah kita lakukan atau mungkin
Alloh sedang menguji keimanan kita. Begitu pula sahabat, tidak ada masalah yang
tanpa ada sebabnya. Sebaiknya ukhti instropeksi diri, mungkin saja ada kata-kata yang
kurang berkenan baginya sehingga dia tidak mau bicara denganmu. Setelah ukhti
instropeksi, minta maaf dengan lembut denganya. Bila belum dimaafkan jangan
bosan-bosan mengulanginya. Karena batu saja bila ditetesi air terus menerus pasti akan hancur juga. Namun, jika memang tidak dimaafkan juga bertawakalah
kepada Alloh serahkan semua masalah yang kamu hadapi Kepada-Nya
Mungkin perlu juga kamu
memberi sedikit canda kepadanya, jika perlu tawari dia sedikit makanan
kecil atau teh manis kepadanya. Semoga dengan teknik tersebut hubungan
persahabatan kalian bisa terselamatkan.
Mungkin hanya itu yang
dapat ana nasihatkan kepada ukhti semoga yang sedikit itu dapat memberi manfaat
bagi kalian.
Nasihat imam syafii
ketika ajal sudah dekat
Hendaknya kejujuran adalah
lisanmu, menepati janji adalah tiang tonggakmu, rahmat adalah buahmu, kesyukuran
sebagai thoharohmu, kebenaran sebagai perniagaanmu, kasih sayang adalah
perhiasanmu, kecerdikan adalah daya tangkapmu, ketaatan adalah mata
pencaharianmu, ridho sebagai amanahmu, pemahaman sebagai penglihatanmu, rasa
takut sebagai jilbabmu, shodaqoh sebagai pelindungmu, dan zakat sebagai
bentengmu. Jadikan rasa malu sebagai pemimpinmu, sifat tidak tergesa-gesa
sebagai menterimu, tawakal sebagai baju tamengmu, dunia sebagai penjaramu, dan
kefakiran sebagai pembaringanmu, jadikan kebenaran sebagai pemandumu, haji dan
jihad sebagai tujuanmu, Al-Quran sebagai pembicaramu dengan kejelasan, dan
jadikan Alloh sebagai penyejukmu.