Sepanjang perjalanan
kehidupan yang dilalui selama ini, anggap telah berada pada jalan yang
semestinya. Takdir yang menyertai setiap cerita, silih bergantinya pribadi yang
ditemui. Dari yang membawa inspirasi, hingga yang hanya sekilas melewati, atau
bahkan yang sempat mengancam kehidupan sekalipun. Semua…..semua ini hanya
skenario terindah dari Allah SWT yang telah ditetapkan sebagai warna-warni
kehidupan yang harus dijalani. Ibarat cahaya putih yang akan nampak lebih
istimewa ketika dibiaskan menjadi pelangi yang lengkap dengan pancaran warna-warninya.
Sekilas coretan itu sebagai
pembuka kalimat yang akan terrangkai untuk menghibur diri. Diri yang sedang
dilanda gundah gulana. Diri yang barangkali sedang butuh pencerahan lebih, dari
cahaya Illahi. Diri yang bisa jadi sedang dalam kondisi terburuknya. Atau diri
yang sedang berkelana mencari kebenaran hakiki.
Atas banyak hal diri
ini menjadi seperti saat ini. Yang ternyata diri ini tak sekokoh yang
terpikirkan sebelumnya. Lika-liku hidup yang kerap melingkupi, sesekali
membuatnya jengah. Namun, diri tak berani mengungkap lebih kepada mereka,
sekalipun mereka adalah orang-orang yang dipercayai. Diri ini hanya akan
mencurahkan 100 persent isi hatinya kepada Sang Pemilik nyawa. Karena diri percaya
hanya kepadaNYA lah segala muara kehidupan.
Ketika seseorang
mendatangi diri dengan membawa sejuta harapan, maka diripun berbahagia atasnya.
Namun jika diri mendengar kabar bahwa si pembawa harapan saja tak sesuai dengan
anggapan, bahkan jauh dari kabar itu mengatakan bahwa si pembawa harapan tak
layak lagi dijadikan harapan. Trus bagaimana diri akan menyikapi, maka
terguncang itu pasti. Terlebih lagi ketika diri ditemukan dengan coba yang
lebih mengancam diri. Ketika diri merasa betapa terhinanya harga diri yang ia
jaga selama ini. Seseorang tanpa merasa berdosa telah memperburuk citranya
sendiri di hadapan diri. Maka amarah pun menyertai diri yang sedang labil.
Barangkali setan pun menyaksikan dengan bangganya telah berhasil menyulut emosi
diri. Hingga akhirnya diri pun mengerti, tak semestinya bersikap dengan kepala
batu. Tak semestinya pula menyimpan kebencian berlebih kepada mereka yang tak
tahu diri. Tetapi diri selalu menyadari, bahwa setiap kejadian yang menghampiri
diri pastilah ada hal positif yang akan membawa kebaikan untuk diri kedepannya.
Diri belajar banyak
dari mereka yang memberikan inspirasi bagi kehidupan. Diri mencoba menggali
lebih dalam tentang hakekat kehidupan dari mereka yang pola berpikirnya jauh
lebih dewasa, atau dari mereka yang memiliki kekokohan iman jauh lebih kuat
dari diri. Diri juga belajar dari mereka-mereka yang memiliki kehidupan jauh
lebih kompleks dari pada kehidupannya. Cukup banyak alasan untuk menjadikan
diri jauh lebih bersyukur atas kehidupan yang dimilikinya. Maka alangkah
indahnya jika diri senantiasa berkaca terhadap waktu baik lampau maupun saat
ini, dengan sinkronisasi pencapaian waktu yang akan datang
Selayaknya sebagai
hamba Allah SWT, diri ini harus senantiasa bersabar dan bersyukur dalam
mengarungi samudera kehidupannya. Selagi diri mau memperhatikan kandungan Kitab Allah, tentu
diri akan mendapati bahwa yang bisa mengambil manfaat dari ayat-ayat dan
mengambil nasihat dari Kalamullah adalah orang-orang yang bersabar, sebagaimana
firman Allah.
"Artinya : Dan, di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya
ialah kapal-kapal (yang berlayar) di laut seperti gunung-gunung. Jikalau Dia
menghendaki, Dia akan menenangkan angin, maka jadilah kapal-kapal itu terhenti
di permukaan laut. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda
(kekuasaan)-Nya bagi setiap orang yang bersabar dan banyak bersyukur". (Asy-Syura
: 32-33)
Diri juga akan mendapati bahwa Allah
SWT akan memuji orang-orang yang bersabar dan menyanjung mereka. Dapat
dicermati dalam Firman-Nya.
"Artinya : Dan, orang-orang yang sabar dalam
kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan, mereka itulah orang-orang yang
benar (imannya), dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa". (Al-Baqarah
: 177)
Selain itu diri juga akan tahu bahwa
orang yang sabar adalah orang-orang yang dicintai Allah, sebagaimana
firman-Nya.
"Artinya : Dan, Allah mencintai orang-orang yang
sabar". (Ali Imran : 146)
Diri pun akan mendapati bahwa Allah SWT
memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan balasan yang lebih baik
daripada amalnya dan melipatgandakannya tanpa terhitung. Firman-Nya.
"Artinya : Dan, sesungguhnya Kami akan memberi balasan
kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang
mereka kerjakan". (An-Nahl : 96)
"Artinya
: Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka
tanpa batas". (Az-Zumar : 10)
Bahkan diri akan mengetahui bahwa
keberuntungan pada hari kiamat dan keselamatan dari neraka akan mejadi milik
orang-orang yang sabar. Firman Allah.
"Artinya : Sedang para malaikat masuk ke tempat-tempat
mereka dari semua pintu, (sambil mengucapkan): 'Salamun 'alaikum bima
shabartum'. Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu". (Ar-Ra'd :
23-24)
Benar. Semua ini merupakan balasan bagi jiwa-jiwa yang sabar
dalam menghadapi cobaan. Lalu kenapa tidak? Sedangkan diri seorang mukmin
selalu dalam keadaan yang baik ? Bagaimana dengan diri kalian? Sudahkah
bersyukur hari ini? Wahai diri…………………………………^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar