Selasa, 26 Maret 2013

CERITA dari DIRI (*Arti Kesabaran*)


Sepanjang perjalanan kehidupan yang dilalui selama ini, anggap telah berada pada jalan yang semestinya. Takdir yang menyertai setiap cerita, silih bergantinya pribadi yang ditemui. Dari yang membawa inspirasi, hingga yang hanya sekilas melewati, atau bahkan yang sempat mengancam kehidupan sekalipun. Semua…..semua ini hanya skenario terindah dari Allah SWT yang telah ditetapkan sebagai warna-warni kehidupan yang harus dijalani. Ibarat cahaya putih yang akan nampak lebih istimewa ketika dibiaskan menjadi pelangi yang lengkap dengan pancaran warna-warninya.
Sekilas coretan itu sebagai pembuka kalimat yang akan terrangkai untuk menghibur diri. Diri yang sedang dilanda gundah gulana. Diri yang barangkali sedang butuh pencerahan lebih, dari cahaya Illahi. Diri yang bisa jadi sedang dalam kondisi terburuknya. Atau diri yang sedang berkelana mencari kebenaran hakiki.
Atas banyak hal diri ini menjadi seperti saat ini. Yang ternyata diri ini tak sekokoh yang terpikirkan sebelumnya. Lika-liku hidup yang kerap melingkupi, sesekali membuatnya jengah. Namun, diri tak berani mengungkap lebih kepada mereka, sekalipun mereka adalah orang-orang yang dipercayai. Diri ini hanya akan mencurahkan 100 persent isi hatinya kepada Sang Pemilik nyawa. Karena diri percaya hanya kepadaNYA lah segala muara kehidupan.
Ketika seseorang mendatangi diri dengan membawa sejuta harapan, maka diripun berbahagia atasnya. Namun jika diri mendengar kabar bahwa si pembawa harapan saja tak sesuai dengan anggapan, bahkan jauh dari kabar itu mengatakan bahwa si pembawa harapan tak layak lagi dijadikan harapan. Trus bagaimana diri akan menyikapi, maka terguncang itu pasti. Terlebih lagi ketika diri ditemukan dengan coba yang lebih mengancam diri. Ketika diri merasa betapa terhinanya harga diri yang ia jaga selama ini. Seseorang tanpa merasa berdosa telah memperburuk citranya sendiri di hadapan diri. Maka amarah pun menyertai diri yang sedang labil. Barangkali setan pun menyaksikan dengan bangganya telah berhasil menyulut emosi diri. Hingga akhirnya diri pun mengerti, tak semestinya bersikap dengan kepala batu. Tak semestinya pula menyimpan kebencian berlebih kepada mereka yang tak tahu diri. Tetapi diri selalu menyadari, bahwa setiap kejadian yang menghampiri diri pastilah ada hal positif yang akan membawa kebaikan untuk diri kedepannya.
Diri belajar banyak dari mereka yang memberikan inspirasi bagi kehidupan. Diri mencoba menggali lebih dalam tentang hakekat kehidupan dari mereka yang pola berpikirnya jauh lebih dewasa, atau dari mereka yang memiliki kekokohan iman jauh lebih kuat dari diri. Diri juga belajar dari mereka-mereka yang memiliki kehidupan jauh lebih kompleks dari pada kehidupannya. Cukup banyak alasan untuk menjadikan diri jauh lebih bersyukur atas kehidupan yang dimilikinya. Maka alangkah indahnya jika diri senantiasa berkaca terhadap waktu baik lampau maupun saat ini, dengan sinkronisasi pencapaian waktu yang akan datang
Selayaknya sebagai hamba Allah SWT, diri ini harus senantiasa bersabar dan bersyukur dalam mengarungi samudera kehidupannya. Selagi diri mau memperhatikan kandungan Kitab Allah, tentu diri akan mendapati bahwa yang bisa mengambil manfaat dari ayat-ayat dan mengambil nasihat dari Kalamullah adalah orang-orang yang bersabar, sebagaimana firman Allah.
"Artinya : Dan, di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah kapal-kapal (yang berlayar) di laut seperti gunung-gunung. Jikalau Dia menghendaki, Dia akan menenangkan angin, maka jadilah kapal-kapal itu terhenti di permukaan laut. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan)-Nya bagi setiap orang yang bersabar dan banyak bersyukur". (Asy-Syura : 32-33)

Diri juga akan mendapati bahwa Allah SWT akan memuji orang-orang yang bersabar dan menyanjung mereka. Dapat dicermati dalam Firman-Nya.
"Artinya : Dan, orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan, mereka itulah orang-orang yang benar (imannya), dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa". (Al-Baqarah : 177)

Selain itu diri juga akan tahu bahwa orang yang sabar adalah orang-orang yang dicintai Allah, sebagaimana firman-Nya.
"Artinya : Dan, Allah mencintai orang-orang yang sabar". (Ali Imran : 146)

Diri pun akan mendapati bahwa Allah SWT memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan balasan yang lebih baik daripada amalnya dan melipatgandakannya tanpa terhitung. Firman-Nya.
"Artinya : Dan, sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan". (An-Nahl : 96)
"Artinya : Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas". (Az-Zumar : 10)

Bahkan diri akan mengetahui bahwa keberuntungan pada hari kiamat dan keselamatan dari neraka akan mejadi milik orang-orang yang sabar. Firman Allah.
"Artinya : Sedang para malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu, (sambil mengucapkan): 'Salamun 'alaikum bima shabartum'. Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu". (Ar-Ra'd : 23-24)

Benar. Semua ini merupakan balasan bagi jiwa-jiwa yang sabar dalam menghadapi cobaan. Lalu kenapa tidak? Sedangkan diri seorang mukmin selalu dalam keadaan yang baik ? Bagaimana dengan diri kalian? Sudahkah bersyukur hari ini? Wahai diri…………………………………^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar