Rabu, 16 November 2011

Perempuan (Mar'atus Sholikhah)


-->
Menjadi perempuan bagiku adalah karunia sekaligus perenungan. Sebab warna dunianya lebih bergradasi dibanding dunia kaum adam. Konflik-konflik dalam menjalani peran kodratnya lebih variatif dan unik.
          Ujian bagi perempuan terasa lebih berwarna karena ia senantiasa harus memilih, akankah menjadi perhiasan dunia yang kemilau karena imannya. ataukah akan menjadi sebilah pedang yang kan menyayat dunia. Sekali lagi perempuan adalah unik. Dan bagaimanapun hitam putihya dunia perempuan tak terlepas dari peran lingkungannya.
          Jika ia telah seorang istri, ia tidak terlepas dari pengaruh suaminya. Maka memilih suami yang tepat dan layak sebagai imam adalah suatu keharusan yang tidak mudah.
          Jika ia masih seorang gadis, ia akan mudah terpengaruh lingkungan pergaulannya. Maka memilah pergaulan yang mampu menjaga hijabnya pun bukan perkara enteng.
         Jika ia seorang enterpreneur. ia akan gampang terpengaruh lingkungan kerjanya. Maka memilih lingkungan kerja yang mampu mendukung aktivitas keagamaannya, juga tidak mudah
Sebab itu, menuju cita-cita “Mar’ah Sholikhah” bukanlah hal yang mudah semudah membalikkan telapak tangan. Ia perlu perjuangan yang maha berat dan pengorbanan yang tidak sedikit.
          Jika seluruh wanita seperti yang diceritakan, maka wanita akan lebih utama dari pria. Karena wanita menjadi feminim bukanlah hal yang memalukan bagi matahari. Seperti halnya menjadi maskulin bukan sebuah kehormatan bagi bulan sabit
          “Selalu periksa keadaan batinmu menggunakan sang Raja dari hatimu”.
Karena,
          “Tembaga tidak pernah mengetahui dirinya tembaga, sebelum ia berubah menjadi emas”.


jadilah kokoh wahai sahabat wanitaku, dan berbanggalah terhadap kodratmu dengan cara menjaga kilau emasmu. 

smoga kita semua masuk golongan muslimah sejati yang mampu mencapai derajat "Mar'atus sholikhah"

1 komentar: