Sabtu, 20 Oktober 2012

Pojok UN *Try Out Pertama* 2012/2013















Seminggu sudah tertunaikan Ujian Tengah Semester (UTS) gasal. Namun penat yang harus mereka rasakan belum bisa diakhiri. Karena justru senin depannya, mereka harus menempuh tes yang membuat mereka lebih deg-degan. Minggu sebagai jeda satu hari, terpaksa harus menjadi waktu yang cukup untuk mempersiapkan materi dan mental mereka. Karena siap atau tidak siap, senin paginya try out harus tetap dihadapi.

Para asatidzah pun tak lupa telah memikirkan kesiapan mereka. Sehingga diadakan apel siang di hari terakhir UTS. Setelah semua tesnya usai ditempuh. Apel siang itu sengaja dibuat lebih rilex agar mereka tidak merasa tegang secara berlebihan. Di tengah lapangan sepak bola itu, mereka dikumpulkan dan diberi arahan tentang gambaran awal sebuah Try out UN. Disampaikan pula petuah-petuah,tentang bagaimana memotivasi diri untuk lebih bersemangat dalam berjuang. Menumbuhkan optimisme diri dalam pencapaian hasil, hingga bagaimana menyikapi sebuah hasil kerja. Mereka juga dihimbau dan dihimpun untuk menjadi lebih kompak dalam satu kesatuan bersama Tim UN. Tak ada saling mengejek, menjatuhkan, ataupun menghina. Harapan yang didambakan adalah mereka menjadi insan kamil yang memiliki kepedulian yang tinggi terhadap teman seperjuangannya. Menumbuhkan jiwa-jiwa positif dalam bersaing meraih pencapaian prestasi tertinggi tanpa mengabaikan indahnya persaudaraan. Tekad bersama yang diserukan adalah “masuk bersama-sama, maka keluar harus bersama, dan mencapai prestasi pun secara bersama”. Dengan kalimat penyemangat yang mampu membakar ghiroh mereka yaitu “Allahu Akbar”.

Minggu pun hadir memenuhi kodarnya sebagai hari jeda. Waktunya berputar tak beda seperti minggu-minggu yang lalu. Sedang yang membuat beda adalah hati mereka. Tak bisa ditutupi raut muka yang mencerminkan kegundahan dan kekhawatiran oleh sebagian dari mereka. Bahkan ternyata ada yang sampai menangis dan merengek-rengek di depan pintu kamar ustadzah sembari meminta maaf kepada ustadzahnya. Dan ketika ditanya alasan mereka meneteskan air mata, teryata karena merasa takut tidak siap menghadapi Try out. Begitulah kekhawatiran yang tercipta di benak sebagian dari mereka. Lucunya pun cukup membuat haru. Haru karena ternyata sedalam itu pemikiran mereka.

Kini hari senin telah tiba. Pagi yang begitu cerah menggiring jiwa-jiwa mereka untuk lebih bersemangat. Terbukti mereka telah sampai dihalaman sekolah sebelum jarum waktu menunjuk angka 7. Sungguh luar biasa atmosfir itu tercipta dengan sempurna. Dengan berseragam OSIS lengkap dan rapi memancarkan wajah-wajah yang berseri. Mapel uji Bahasa Indonesia tertunaikan dengan baik, tanpa sedikitpun kecurangan…”Subhanallah”. Berbagai cerita mulai dari yang lucu, menggemaskan, adapula yang menjengkelkan hingga yang mengagumkan telah mengiringi dua hari penuh warna tersebut. Dan dengan terlewatinya mapel IPA maka berakhirlah sudah Try out pertama mereka. Kini tinggal menunggu hasil pencapaian juang mereka.

Dua hari masa penantian mereka habiskan dengan mengikuti segala bentuk kegiatan class meeting yang diadakan oleh kesiswaan. Adapula yang dimanfaatkan untuk UTS susulan atau untuk remidi nilai UTS. Hingga waktu pun berputar tepat di hari jum’at. Hari yang dinanti-nanti telah menyapa dengan senyuman di awal. Namun jantung semakin berdetak kencang tatkala mereka di himpun di kelas masing-masing untuk mendengarkan sedikit pengantar dari wali kelas untuk mendapatkan beberapa info yang dibutuhkan. Kemudian secara serempak mereka di kumpulkan dalam dua barisan besar (barisan putra dan putri) untuk menerima hasil nilai masing-masing tanpa diberitahukan peringkat dan penggolongan pencapaian.

Tepat pukul 08.30 WIB, apel dimulai dengan diawali oleh taujih dari seorang ustadz sekaligus guru besar. Taujih yang cukup bermakna itu membahas tentang "Pentingnya Membangun Pribadi Muslim Berprestasi". Begitu dalam makna yang terkandung dalam setiap penyampaian cukup membuat terik matahari yang kian memanas menjadi terabaikan. Hingga usai taujih disampaikan, mereka masih berdiri di posisi masing0masing. Dan saat yang dinanti-nanti, akhirnya tiba juga. Pengumuman peringkat hasil Try out 1 segera disampaikan oleh seorang MC yang handal dalam memainkan suasana yang tegang menjadi semakin tegang dan lucu. Akhirnya satu/satu dipanggil mulai dari dua peyandang co-card hijau (dengan rata-rata nilai di atas 8). Dengan ekspresi yang malu-malu kedua co-cardnya disematkan oleh Bapak kepala sekolah. Untuk selanjutnya dipanggil pula penyandang co-card kuning yang secara serempak turut mengisi barisan depan bersama si hijau dan menghadap ke arah teman-temannya. Sedang yang tak terpanggil namanya (merupakan kelompok mayoritas), berarti mereka adalah penyandang co-card merah. Isak tangis mewarnai kelompok merah yang putri. Haru dan lucu, akhirnya menutup suasana pengumuman di hari jum'at itu.

Kini saatnya membuktikan pada Try out kedua bahwa mereka mampu mempertahankan dan atau meningkatkan pencapaian yang telah diperoleh sebelumnya dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai moralitas Islam
               

Tidak ada komentar:

Posting Komentar